Langsung ke konten utama

Politik jepang


Politik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintah Jepang
Parlemen
Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Sebagai kepala negara seremonial, kedudukan Kaisar Jepang diatur dalam konstitusi sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat". Kekuasaan pemerintah berada di tangan Perdana Menteri Jepang dan anggota terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala negara dalam urusan diplomatik.
Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang dibentuk mengikuti sistem Inggris. Parlemen Jepang terdiri dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi. Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480 anggota dewan. Anggota majelis rendah dipilih secara langsung oleh rakyat setiap 4 tahun sekali atau setelah majelis rendah dibubarkan. Majelis Tinggi Jepang terdiri dari 242 anggota dewan yang memiliki masa jabatan 6 tahun, dan dipilih langsung oleh rakyat. Warganegara Jepang berusia 20 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih.[10]
Kabinet Jepang beranggotakan Perdana Menteri dan para menteri. Perdana Menteri adalah salah seorang anggota parlemen dari partai mayoritas di Majelis Rendah. Partai Demokrat Liberal (LDP) berkuasa di Jepang sejak 1955, kecuali pada tahun 1993. Pada tahun itu terbentuk pemerintahan koalisi yang hanya berumur singkat dengan partai oposisi. Partai oposisi terbesardi Jepang adalah Partai Demokratik Jepang.[30]
Perdana Menteri Jepang adalah kepala pemerintahan. Perdana Menteri diangkat melalui pemilihan di antara anggota Parlemen.[31] Bila Majelis Rendah dan Majelis Tinggi masing-masing memiliki calon perdana menteri, maka calon dari Majelis Rendah yang diutamakan. Pada praktiknya, perdana menteri berasal dari partai mayoritas di parlemen. Menteri-menteri kabinet diangkat oleh Perdana Menteri. Kaisar Jepang mengangkat Perdana Menteri berdasarkan keputusan Parlemen Jepang[32], dan memberi persetujuan atas pengangkatan menteri-menteri kabinet.[33] Perdana Menteri memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota Majelis Rendah untuk bertahan sebagai Perdana Menteri.
Keluarga kekaisaran


Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko (tampak tengah), serta Pangeran Naruhito dan istri (di sebelah kanan).
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Keluarga kekaisaran Jepang
Kaisar Akihito adalah Kaisar Jepang yang sekarang. Kaisar Akihito naik takhta sebagai kaisar ke-125 setelah ayahandanya, Kaisar Hirohito mangkat pada 7 Januari 1989. Upacara kenaikan tahta Kaisar Akihito dilangsungkan pada 12 November 1990.[34] Putra Mahkota Naruhito, menikah dengan Putri Mahkota Masako yang berasal dari kalangan rakyat biasa, dan dikaruniai anak perempuan bernama Aiko (Putri Toshi). Adik dari Putra Mahkota Naruhito bernama Pangeran Akishino, menikah dengan Kiko Kawashima yang juga berasal dari rakyat biasa. Pangeran Akishino memiliki dua anak perempuan (Putri Mako dan Putri Kako), serta anak laki-laki bernama Pangeran Hisahito.
Dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bonsai

Bonsai Bonsai (盆栽 ?) adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman (sai, 栽) dilakukan di pot dangkal yang disebut bon (盆). Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan bahasa Jepang untuk penzai (盆栽). Seni ini mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar di atas batu. Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon dik...

Festival (Matsuri)

Festival (Matsuri) There are countless local festivals (matsuri) in Japan because almost every shrine celebrates one of its own. Ada banyak festival lokal (Matsuri) di Jepang karena hampir setiap kuil merayakan salah satu sendiri. Most festivals are held annually and celebrate the shrine's deity or a seasonal or historical event. Kebanyakan festival yang diadakan setiap tahun dan merayakan kuil itu dewa atau musiman atau peristiwa sejarah. Some festival are held over several days. Beberapa festival yang diadakan selama beberapa hari. Festival Floats Festival Floats Mikoshi Mikoshi An important element of Japanese festivals are processions, in which the local shrine 's kami (Shinto deity) is carried through the town in mikoshi (palanquins). Elemen penting adalah prosesi festival Jepang, di mana lokal kuil 's kami (Shinto dewa) dilaksanakan melalui kota di mikoshi (tandu). It is the only time of the year when the kami leaves the shrine to be carried around town. Ini adalah s...

Hagoita

Hagoita Hagoita (羽子板 ?) adalah raket kayu berbentuk persegi panjang di Jepang. Ada hagoita yang dapat dipakai orang untuk bermain hanetsuki, dan ada pula hagoita yang hanya untuk hiasan. Raket ini dulunya hanya dipakai untuk bermain tepuk-tepukan kok tanpa jaring. Namun hagoita perlahan-lahan berubah makna menjadi jimat penangkal bahaya. Pada zaman Edo, hagoita berhias gambar-gambar aktor kabuki menjadi sangat populer dan sekarang dianggap sebagai benda seni bernilai tinggi di Tokyo. Di Sensō-ji, Tokyo dari 17 Desember hingga 19 Desember setiap tahunnya diadakan Pasar Hagoita yang ramai didatangi pengunjung. Kota Kasukabe, Prefektur Saitama dan Kota Saitama Iwatsuki-ku merupakan pusat produksi hagoita dengan gambar timbul (oshi-e hagoita) yang di dalamnya diisi kapas. Sejarah Di Cina sekitar abad ke-14 dikenal permainan menyepak bulu unggas yang diberi pemberat uang logam. Permainan ini kemudian dikenal di Jepang pada zaman Muromachi, dan diperkirakan sebagai asal usul permainan hanets...