Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Bonsai

Bonsai Bonsai (盆栽 ?) adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman (sai, 栽) dilakukan di pot dangkal yang disebut bon (盆). Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan bahasa Jepang untuk penzai (盆栽). Seni ini mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar di atas batu. Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon dik

Hari Anak-anak (Jepang)

Hari Anak-anak (Jepang) Untuk festival serupa dalam budaya Asia Timur lain, lihat Duan Wu. Untuk acara dengan nama yang sama di negara lain, lihat Hari Anak. Koinobori dipasang di rumah yang memiliki anak laki-laki Hari Anak-anak (こどもの日 Kodomo no hi?) adalah salah satu hari libur resmi di Jepang yang jatuh tanggal 5 Mei. Hari libur ini merupakan serangkaian hari libur di akhir April dan awal Mei yang disebut Golden Week (Minggu Emas) di Jepang. Hari Anak-anak diperingati sejak tahun 1948 dan ditetapkan dengan undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-hō) untuk "menghormati kepribadian anak, merencanakan kebahagiaan anak sambil berterima kasih kepada ibu." [sunting] Asal-usul Hari Anak-anak dulunya disebut Hari Anak Laki-laki, sehingga hari libur ini pada prakteknya diwarnai tradisi untuk anak laki-laki. Perayaan khusus untuk anak perempuan disebut Hina Matsuri dan dirayakan pada 3 Maret yang bukan hari libur. Tradisi kuno Tiongkok mengenal perayaan yang berkaitan dengan mu

Hagoita

Hagoita Hagoita (羽子板 ?) adalah raket kayu berbentuk persegi panjang di Jepang. Ada hagoita yang dapat dipakai orang untuk bermain hanetsuki, dan ada pula hagoita yang hanya untuk hiasan. Raket ini dulunya hanya dipakai untuk bermain tepuk-tepukan kok tanpa jaring. Namun hagoita perlahan-lahan berubah makna menjadi jimat penangkal bahaya. Pada zaman Edo, hagoita berhias gambar-gambar aktor kabuki menjadi sangat populer dan sekarang dianggap sebagai benda seni bernilai tinggi di Tokyo. Di Sensō-ji, Tokyo dari 17 Desember hingga 19 Desember setiap tahunnya diadakan Pasar Hagoita yang ramai didatangi pengunjung. Kota Kasukabe, Prefektur Saitama dan Kota Saitama Iwatsuki-ku merupakan pusat produksi hagoita dengan gambar timbul (oshi-e hagoita) yang di dalamnya diisi kapas. Sejarah Di Cina sekitar abad ke-14 dikenal permainan menyepak bulu unggas yang diberi pemberat uang logam. Permainan ini kemudian dikenal di Jepang pada zaman Muromachi, dan diperkirakan sebagai asal usul permainan hanets

Hinamatsuri

Hinamatsuri (雛祭り, ひなまつり ?) atau Hina Matsuri adalah perayaan setiap tanggal 3 Maret di Jepang yang diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan. Keluarga yang memiliki anak perempuan memajang satu set boneka yang disebut hinaningyō (雛人形 ?, boneka festival). Satu set boneka terdiri dari boneka kaisar, permaisuri, puteri istana (dayang-dayang), dan pemusik istana yang menggambarkan upacara perkawinan tradisional di Jepang. Pakaian yang dikenakan boneka adalah kimono gaya zaman Heian. Perayaan ini sering disebut Festival Boneka atau Festival Anak Perempuan karena berawal permainan boneka di kalangan putri bangsawan yang disebut hiina asobi (bermain boneka puteri). Walaupun disebut matsuri, perayaan ini lebih merupakan acara keluarga di rumah, dan hanya dirayakan keluarga yang memiliki anak perempuan. Sebelum hari perayaan tiba, anak-anak membantu orang tua mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang. Sehari sesudah Hinamatsuri, boneka harus segera disimpan karena dipe

alas kaki jepang geta

Geta (alas kaki) Geta (下駄 ?) adalah alas kaki tradisional Jepang yang dibuat dari kayu. Pada bagian alas (dai) terdapat tiga buah lubang untuk memasukkan tali berlapis kain yang disebut hanao (鼻緒 ?). Dua buah hak yang disebut ha ("gigi") terdapat di bagian bawah alas (sol). Geta dipakai di luar ruangan sewaktu mengenakan yukata atau kimono yang bukan kimono formal. Hak tinggi pada geta memudahkan pemakainya berjalan melewati jalan becek ketika hujan. Geta dipakai dengan kaki telanjang (sewaktu mengenakan yukata) atau dengan mengenakan kaus kaki yang disebut tabi. Cara memakai geta seperti cara memakai sandal jepit, hanao dijepit di antara ibu jari dan telunjuk kaki. Sewaktu mengenakan yukata, geta dipakai dengan kaki telanjang. Pemandian air panas (onsen) dan penginapan tradisional (ryokan) biasanya menyediakan geta yang bisa dipinjam oleh tamu. Menurut pendengaran orang Jepang, "karankoron" adalah bunyi geta ketika dipakai berjalan. Dalam mitologi Jepang, Tengu men

Hanetsuki

Hanetsuki Hanetsuki is a traditional Japanese New Year 's game, played with a wooden paddle called hagoita (see picture on the left) and a shuttle called hane (see picture below). Hanetsuki adalah Jepang tradisional Tahun Baru 's permainan, bermain dengan dayung kayu yang disebut hagoita (lihat gambar di sebelah kiri) dan sebuah pesawat yang disebut hane (lihat gambar di bawah). The game resembles badminton, played without a net. Menyerupai permainan bulutangkis, bermain tanpa jaring. While the game's popularity has declined in recent times, beautifully ornamented hagoita are still a popular collection item. Sementara popularitas permainan telah menurun dalam beberapa kali, dihiasi dengan indah masih hagoita koleksi yang populer item. In the middle of December, the Hagoita Market (Hagoita-ichi) is held at Sensoji Temple in Asakusa, Tokyo , where ornamented wooden paddles (hagoita) are sold at numerous stands. Pada pertengahan Desember, Hagoita Pasar (Hagoita-ichi) ini diad

Festival (Matsuri)

Festival (Matsuri) There are countless local festivals (matsuri) in Japan because almost every shrine celebrates one of its own. Ada banyak festival lokal (Matsuri) di Jepang karena hampir setiap kuil merayakan salah satu sendiri. Most festivals are held annually and celebrate the shrine's deity or a seasonal or historical event. Kebanyakan festival yang diadakan setiap tahun dan merayakan kuil itu dewa atau musiman atau peristiwa sejarah. Some festival are held over several days. Beberapa festival yang diadakan selama beberapa hari. Festival Floats Festival Floats Mikoshi Mikoshi An important element of Japanese festivals are processions, in which the local shrine 's kami (Shinto deity) is carried through the town in mikoshi (palanquins). Elemen penting adalah prosesi festival Jepang, di mana lokal kuil 's kami (Shinto dewa) dilaksanakan melalui kota di mikoshi (tandu). It is the only time of the year when the kami leaves the shrine to be carried around town. Ini adalah s

sumo

Sumo (相撲 sumō?) adalah olahraga saling dorong antara dua orang pesumo yang berbadan gemuk sampai salah seorang didorong keluar dari lingkaran atau terjatuh dengan bagian badan selain telapak kaki menyentuh tanah di bagian dalam lingkaran. Pesumo (rikishi) perlu berbadan besar dan gemuk karena semakin tambun seorang pegulat sumo semakin besar pula kemungkinannya untuk menang. Sumo adalah olahraga asli Jepang dan sudah dipertandingkan sejak berabad-abad yang lalu. Di beberapa negara tetangga Jepang seperti Mongolia dan Korea juga terdapat olahraga gulat tradisional yang mirip-mirip dengan sumo. Sumo memiliki berbagai upacara dan tradisi unik seperti menyebarkan garam sepanjang pertandingan untuk mengusir bala. Penentuan pemenang Pemenang pertandingan ditentukan berdasarkan dua peraturan sederhana: 1. Pegulat yang lebih dulu menyentuh tanah dengan bagian badan selain telapak kaki adalah pegulat yang kalah. 2. Pegulat yang lebih dulu menginjak tanah di luar lingkaran adalah pegulat yang k

transportasi di jepang

Transportasi di Jepang Kereta api Jalur Yamanote, Tokyo Kereta api merupakan alat transportasi utama di Jepang, terutama untuk menghubungkan kota-kota utama dan alat angkut komuter di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Tujuh buah perusahaan regional kereta api Jepang atau yang disebut Japan Railways, meliputi hampir sebagian besar kota dan desa di Jepang. Selain Japan Railways, terdapat juga perusahaan kereta api swasta, pemerintah daerah, dan patungan swasta dengan pemerintah daerah. Panjang total rel kereta api di Jepang sekitar 23.670 km, sebagian besar dilengkapi aliran listrik. Peta jalur kereta api Fukuoka, Kobe, Kyoto, Nagoya, Osaka, Sapporo, Sendai, Tokyo dan Yokohama memiliki sistem metro, yaitu sistem kereta api untuk mengangkut para penumpang yang sebagian besar komuter. Lihat juga Monorel di Jepang, Shinkansen. Transportasi jalan raya Jepang memiliki 1.152.207 km jalan raya, termasuk Jalan Negara, jalan daerah, dan jalan bebas hambatan/jalan tol yang menghubungkan ko

kuliner jepang

MASAKAN JEPANG Daftar masakan, jenis bahan dan makanan Jepang meliputi: Aburage (油揚げ ?), lembaran tahu goreng untuk bahan campuran sup Adzuki あずき atau 小豆 dengarkan, jenis masakan dari kacang merah yang biasanya terasa manis Arame 荒布, sejenis rumput laut Bento 弁当, bungkusan makan siang di dalam kotak Daikon 大根, mirip seperti bengkoang panjang (disebut: white radish) tapi tidak manis (untuk sayuran) Dashi 出汁, cairan (kaldu) untuk sup Donburi 丼, nasi dan lauk a la Jepang Edamame 枝豆, kacang kedelai yang disajikan masih dalam bentuk berkulit Enokitake, jamur enoki 榎茸, jamur Fugu 河豚 atau フグ, jenis ikan laut Ginkgo 銀杏 atau ぎんなん, Ginkgo biloba 銀杏 ginkyō, jenis obat-obatan Gyokuro 玉露, jenis teh hijau yang termahal Gyoza ギョーザ atau 餃子, (bahasa Tionghoa: jiaozi (jiǎozi); campuran sayuran dan daging cincang yang dibungkus seperti pangsit ("wonton") dan dikukus/ dimasukkan oven. Gyudon , nasi dengan irisan daging sapi rebus Hijiki 鹿尾菜, jenis rumput laut Kamaboko 蒲鉾, makanan dari ikan yang

samurai

Samurai Untuk kegunaan lain dari Samurai, lihat Samurai (disambiguasi). Seorang samurai dengan pakaian tempur, 1860. Samurai (侍 atau 士 ?) adalah istilah untuk perwira militer kelas elit sebelum zaman industrialisasi di Jepang. Kata "samurai" berasal dari kata kerja "samorau" asal bahasa Jepang kuno, berubah menjadi "saburau" yang berarti "melayani", dan akhirnya menjadi "samurai" yang bekerja sebagai pelayan bagi sang majikan. Istilah yang lebih tepat adalah bushi (武士) (harafiah: "orang bersenjata") yang digunakan semasa zaman Edo. Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajurit elit dari kalangan bangsawan, dan bukan contohnya, ashigaru atau tentara berjalan kaki. Samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk majikan (daimyo) disebut ronin (harafiah: "orang ombak"). Samurai yang bertugas di wilayah han disebut hanshi. Samurai harus sopan dan terpelajar, dan semasa Keshogunan Tokugawa berangsur-an

samurai

Samurai Untuk kegunaan lain dari Samurai, lihat Samurai (disambiguasi). Seorang samurai dengan pakaian tempur, 1860. Samurai (侍 atau 士 ?) adalah istilah untuk perwira militer kelas elit sebelum zaman industrialisasi di Jepang. Kata "samurai" berasal dari kata kerja "samorau" asal bahasa Jepang kuno, berubah menjadi "saburau" yang berarti "melayani", dan akhirnya menjadi "samurai" yang bekerja sebagai pelayan bagi sang majikan. Istilah yang lebih tepat adalah bushi (武士) (harafiah: "orang bersenjata") yang digunakan semasa zaman Edo. Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajurit elit dari kalangan bangsawan, dan bukan contohnya, ashigaru atau tentara berjalan kaki. Samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk majikan (daimyo) disebut ronin (harafiah: "orang ombak"). Samurai yang bertugas di wilayah han disebut hanshi. Samurai harus sopan dan terpelajar, dan semasa Keshogunan Tokugawa berangsur-an

ninjutsu

Ninjutsu Ninjutsu (忍術) Nama lain Ninjitsu; Ninpō Fokus Multi-disiplin Tingkat kekerasan Non-kompetitif Negara asal Japan Pencipta Tidak diketahui secara pasti Seni pendahulu tidak ada pendahulu Olahraga Olimpiade Tidak Ninjutsu (忍術 ?) kadang-kadang dapat diganti dengan kata ninpō (忍法 ?) adalah Seni bela diri, strategi, dan taktik di medan perang dan gerilya yang dilakukan oleh shinobi (juga disebut diluat Jepang sebagai Ninja). Ninja Wanita disebut Kunoichi. Saat ini ada beberapa gaya modern dari seni bela diri ini, menurut Koryu.com, tidak semua variasi tersebut berhubungan dengan sejarah ninjutsu di Jepang yang dulu disebut dengan koryū Etimologi Huruf Utama nin (忍 ?) terdiri dari dua karakter. Karakter atas ha (刃 ?) berarti "ujung pedang", dan karakter bawahnya kokoro (心 ?) mempunyai arti "jiwa" atau "hati". Kanji 刀 berarti "pedang" atau "blade", Kanji 刃 mempunyai arti "ujung pedang." Jika kedua kanji digabungkan mempunyai

ninja

Ninja Sketsa ninja karya seniman Hokusai. Teknik cetak kayu di atas kertas. Hokusai manga, volume enam, 1817. Ninja atau Shinobi (dalam bahasa Jepang:忍者, harfiah, "Seseorang yang bergerak secara rahasia") adalah seorang pembunuh yang terlatih dalam seni ninjutsu (secara kasarnya seni pergerakan sunyi) Jepang. Ninja, seperti samurai, mematuhi peraturan khas mereka sendiri, yang disebut ninpo. Menurut sebagian pengamat ninjutsu, keahlian seorang ninja bukanlah pembunuhan tetapi penyusupan. Ninja berasal dari bahasa Jepang yang berbunyi Nin yang artinya menyusup. Jadi, keahlian khusus seorang ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara. • Ninja Kata "ninja" dalam aksara kanji. Kagetora, Naruto, Ninja Rantaro, adalah contoh kecil manga yang mengangkat ninja sebagai tema utamanya. Apa ninja itu? Sama seperti yang dikisahkan dalam berbagai cerita bahwa ninja itu penuh rahasia. Ninja biasanya segera dikaitkan dengan sosok yng terampil beladiri, ahli menyusup dan serba